so we one 11



PART XI
Dahulu aku juga mencintainya

Pagi hari pun datang, para pelayan pun menyiapkan sarapan dan segala sesuatu yang diperlukan , Joohyun pun membuka matanya dan ia masih tertidur dilengan Joon
‘apa yang kurasakan ini benar benar cinta, aku sangat mencintainya, sangat mencintainya aku tak mau kehilangannya’ Joohyun mengambil tangan Joon dan menciumnya yang membuat Joon ternagun
“good morning” Joon pun tersenyum
“ehm.. kau sudah bangun”
“aku tidak sadar, jika aku tertidur disini, apa ada yang tahu tentang ini”
“meski mereka tahu, aku akan membungkam mulut mereka”
“Kya.. Joonmyeon…”
Mereka pun turun sudah menggunakan seragam dan bersiap untuk sarapan, Joon pun menggandeng tangan Joohyun dan menuntunnya turun, mereka pun duduk untuk makan dan dilayani oleh para pelayan
“apa young sudah berangkat kerumah halmoni”
“ya, pagi-pagi sekali kami menghantarnya dengan salah satu kendaraan pelayan untuk menghindari kecurigaan dari orang lain”
“lalu, apa ada acara dirumah halmoni..” pelayan Lee tersenyum
“dia akan menonton konser di Tokyo, dia rela melakukan apapun  untuk itu”
Sesaat mereka keluar dan menumpangi mobil sport mereka sesaat Yeol datang dan Joohyun memandang kedatangan Yeol
“ah,.. yeol.. ppalli..” Yeol pun melihat Joohyun
“Yeol, kita akan berangkat bersama Joohyun”
“tentu, baiklah..”mereka bertiga pun naik satu mobil
“kau tebak, nona cengeng ini sudah ingat siapa kita..” Yeol pun melihat joohyun dari kaca spion
“benarkah.. wah… daya ingatnya cukup tinggi”
“dia terlihat sangat terkejut, sebenarnya aku tak ingin mengatakannya, tapi makan malam semalam membuatku rindu akan itu” Yeol terdiam
“aku juga merindukannya, sama sepertimu”
“hari ini, hasil nilai ujian akan ditempel dan..” Joon terdiam
“wae.. lanjutkan apa yang katakana..”
“ani.. tidak ada apa-apa..” Joohyun dan Yeol penasaran ucapan Joon yang terpotong


Mereka pun sampai disekolah dan pada saat itu juga Inha dan Wonhee serta GoTae melihat Joohyun turun dari mobil yang sama dengan Joon dan Yeol
“heuh.. seulma..”
Mereka pun turun dan berjalan menju koridor kelas, sesaat sunhee datang menghampiri Joohyun
“Joohyun-ah..”
“Sunhee…”
“ada apa dengan lututmu”
“aniyeo,,,”
“wah, kau wanita paling beruntung yang pernah ada, lihat kau membuat iri semua orang yang ada disekola, bahkan kurasa Inha iri padamu..”
“mwo…”
“setiap tahun, pasti Inhalah, yang ada ditengah-tengah mereka, namun semenjak isu yang beredar bahwa mereka saling jatuh cinta, jadi jarang terlihat bersama” Joohyun terlihat bingung dan merasa bersalah
“ini salahku”
“mwo kau tidak bisa menyalahkan dirimu sendiri, sudahlah, putra mahkota Joon sudah memilihmu bukan..” sesaat beberapa siswa lari untuk melihat papan nilai, Joohyun dan Sunhee pun  melihat Rank yang dipasang di papan pengumuman
“lihat ini, derajat disini sangat terlihat” mereka pun melihat nilai dari siswa program beasiswa
“wah, tentu uri Joohyun yang terbaik, kau selalu nomor satu” Joohyun pun mencari sesuatu
“apa papan nilai untuk para keluarga kerajaan tidak dipasang disini?”
“tentu tidak, itu akan dipasang dimonitor kelas dan guru mereka untuk dilakukan sebagai bahan acuan..”
Ditempat lain, para keturunan kerajaan dan kaum elit melihat rank yang ditampilkan dilayar monitor kelas, dan tentu saja kini Joon menempati posisi pertama, menggeser Wonhee, dan diposisi terakhir oleh Gotae
“hah.. joon ..” Joon terdiam, ia hanya menatap malas sekeliling
“wah.. kita lihat pecundang telah mulai merubah dirinya jadi nomor satu, kurasa cambukan yang terjadi padamu membuat positive dirimu, putra mahkota Joon, selamat ya, kau memang selalu jadi yang sempurna” Joon menahan emosinya dengan ucapan Gotae, Yeol yang hendak menghampiri gotae dipegang tangannya oleh Joon
“jangan tanggapi dia, biarkan saja” Joon pun memikirkan nasibnya bersama Joohyun
Flashback On
“begini saja, kau membantuku dan aku akan tutup mulut karana kau telah membohongi putra mahkota negri ini”
“ah.. andwaeyo..ah, baikalah kalau begitu apapun itu”
“baiklah, Go Joohyun siswa yang menerima beasiswa, siswi yang selalu mendapat peringkat pertama di Geurim, siswi yang tak terlihat ini akan menjadi pelayan Kim Joon sampai nilaiku menjadi terbaik”
“mwo..”
“kau menolak..”
“aaa.. geundae..”
“kau menolak..”
“aandaweyo, aku akan menerimanya tuan”
“baiklah aku menyukai itu, pertama ujian akan diadakan satu bulan lagi, dan aku ingin kau, membuatku naik peringkat”
Flashback off
Joon berjalan dibalkon dan melihat keluar kegedung, sesaat Joohyun datang
“aku mencarimu” Joon terdiam
“wae, kudengar kau naik peringkat,chukae..” Joohyun menawarkan tangannya namun tidak ada balasan dari Joon
“joon apa yang terjadi”
“semua sudah selesai Joohyun”
“mwo, apa yang aku bicarakan”
“tugasmu sudah selesai kali ini, kau tidak perlu menuruti perintahku lagi, sekarang kau bebas melakukan apapun yang kau inginkan”
“aku tidak  mengerti”
“sekarang nilaiku sudah menjadi yang terbaik, dan ini karena bantuanmu, kau sekarang tak perlu lagi mengikutiku, apa itu kurang jelas”
“Joon…”
“apa kau tidak mempunyai rasa hormat padaku, ini sudah perjanjian dari awal, jika aku lulus dengan nilai yang baik, kontrak kita berakhir, dan kau tidak perlu lagi menuruti segala perintahku, terutama tentang kau menjadi tunanganku.. jadi sekarang kembalilah kekehidupan semula saat kita belum kenal, ara..”
PLAAKK
“omong kosong apa ini, apa kau gila, setelah apa yang kita lalui..”
“apa kau menganggapnya serius selama ini..?”
“Joon wae.. ada apa ini sebenarnya..”
“ah.. tunggu sebentar, bagaimana jika kita lakukan ini sampai acara kelulusan dan semua akan berakhir kesemula, seperti awal, agar kau bisa mudah melupakanku” Joohyun menitikan airmatanya
“kau tak perlu terlalu dalam dengan perasaanmu itu, harusnya kau tahu jika akhirnya kita akan begini”
“ne, kau benar, kau mungkin benar, terima kasih, kuharap ini dapat menjadi pelajaran bagiku nantinya” Joohyun pun meninggalkan Joon sendiri












To Be Countinue

so we one 12



Part XII
Keyakinan hati
Joohyun berjalan sendiri menuju halte, ia pun menangis dihalte tersebut mengingat kenangan bersama Joon saat itu, hanya sekejap dan permainan Joon belaka, Joohyun merasa sangat kecewa dan terluka saat itu, sesaat Yeol datang
“Joohyun apa yang terjadi” tanpa berpikir panjang Joohyun memeluk Yeol dan menangis, Yeol pun tak lama dengan sedikit keraguan memeluk Joohyun yang menangis. Tanpa disadari disisi lain Joon memperhatikan mereka berdua. Joon teringat bagaimana masa kecilnya dulu
flashback on
“dia gadis yang manis” ujar Yeol
“eoh… “
“aku menyukainya, aku menyukai Joohyun”joon kecil pun terdiam
Flashback Off
“ayo, kita jalan paman”
“putra mahkota…”
“aku tidak apa-apa,..”
Paginya mereka Joohyun kembali bekerja mengantar susu, sesaat sebuah limosin yang ia kenali menghampirinya
“apa kabar, nona Joohyun” Joohyun sedikit ketakutan memilih untuk menghindar tapi beberapa orang suruhan Miryeok mengepungnya
“apa yang kalian inginkan..”
“sungguh memalukan, jika dunia tahu ini bukan, bagaimana jadinya, jika karena ini reputasi putra mahkota menghilang”
“tolong biarkan aku pergi, kumohon..”
“jangan terlalu..”
“apa kalian tuli..” ujar seseorang dari jauh, yang ternyata saat melihatsumber suara tersebut adalah Yeol, Yeol pun menggandeng Joohyun
“apa yang kalian inginkan mengganggu tunangan putra mahkota, bagaimana jika Joon tahu ini”
“kau tak perlu ikut campur sampai seperti ini, kau hanya seorang anak asisten, jadi jangan bertingkah laku, seolah Joohyunlah kekasihmu” mereka terdiam dan tersentak
“atau memang kalian sebenarnya pacaran” Yeol hendak memukul, namun Joohyun menahan tangannya hingga susu yang ia bawa jatuh dan pecah
PRACCKKK…
“berhenti yeol, kumohon tuan, pergilah, dan tinggalkan kami..”
“sungguh mengejutkan, tunangan putra mahkota berpacaran dengan temannya sendiri, aku ingin tahu bagaimana respon Joon tentang ini” mereka pergi meninggalkan Yeol dan Joohyun
Joohyun dan Yeol pun duduk di tangga dekat kejadian itu terjadi, Joohyun pun member Yeol susu
“minumlah,, ini sangat segar dan menyehatkan”
“kenapa kau masih bekerja seperti ini, aku berulang kali mengatakanuntuk meninggalkan perkerjaan ini, tapi kenapa kau..”
“aku tidak bisa” Yeol melihat Joohyun intens
”aku tidak bisa meninggalkan pekerjaan ini, karena jika aku meninggalkannya aku akan sangat susah mendapatkannya”
“tapi..”
“mungkin saat ini aku bisa saja mendapatkan perkerjaan yang aku inginkan, tapi bila joon benar benar melepaskanku, aku dan keluargaku akan lebih sulit mendapatkan perkerjaan dari sebelumnya..”
“apa kau berpikir Joon akan melepaskanmu..”
“entahlah, aku memang berpikir jika kami, tidak pantas bersama, perbedaan antara kami sangatlah jauh, joon adalah batu berlian yang sangat indah dan mulia, sedangkan aku hanya kerikil dijalanan yang hanya pantas disingkirkanm jarak kami begitu jauh, kami bersebrangan dan tidak akan pernah jadi satu, dan aku terlalu terlena sehingga aku lupa siapa aku sebenarnya..”
“apa kau pikir, joon akan benar-benar melakukannya setelah apa yang terjadi”
“kupikir ini adalah permainan, dan akan ada akhirnya..”Yeol memeluk Joohyun
“aku akan tetap disampingmu, apapun terjadi padamu, aku akan selalu ada disaat kau butuh”

Disekolah joohyun duduk dibalkon sambil mendengarkan music dan membaca buku,
“jadi kau sering disini”
“go tae..” go tae pun duduk disamping Joohyun
“apa yang kau lakukan disini”
“kau sendiri..” Go tae mencabut salah satu earphone ditelinga Joohyun
“kau suka music klasik seperti ini”
“ne.. karena itu bisa membuat tenang..”
“apa Joon… menyakitimu..”
“tidak, tidak ada yang menyakiti dan disakiti..”
“lalu apa yang membuatmu, seperti dalam keadaan sedih,”
“tidak, tidak ada..” Go tae memeluk Joohyun
“jangan bersedih, aku tidak ingin melihatmu bersedih…”
“go tae.. apa yang kau lakukan..”
“aku menyukaimu, Go Joohyun, tetaplah bersamaku,,”
“kurasa kau salah bicara, aku akan pergi saja jika seperti itu..” Joohyun melepas pelukan Go tae dan berlari pergi. Saat pergi menuju kelas Joohyun bertemu Joon dipersimpangan
“berhenti, aku ingin bicara padamu..” ungkap Joohyun
“kita bisa bicarakan ini kapanpun kita mau, karena waktu kita masih lama sampai acara perpisahan lusa malam bukan”
“kau benar, masih sangat lama”
“syukurlah, kau mengingatnya karena kau pikir kau lupa..” Joon pun pergi meninggalkan Joohyun
Go tae berjalan dan beretmu dengan wonhee,Go tae acuh dan pergi
“apa kau menyukai Joohyun,,,”
“apa yang kau bicarakan..”
“kau mendekati Joohyun apa kau menyukainya…”
“kau terlalu bodoh,atau aku terlalu cerdas dalam beracting”
“apa magsudmu..”
“mana mungkin aku menyukai gadis seperti itu…”
“Jang Go Tae..”
“Joon begitu mencintai Joohyun, apa kau tidak merasakan hal itu..”
“apa kau ingin cari mati, bicara itu padaku…”
“aku tahu, kau sangat menyukai Joon, tapi sadaralah perasaanmu itu tak terbalas, Joon mencitai Joohyun bukan Inha, apalagi dirimu..”
“kya…”
“kau pikir, Inha yang selalu ada disampingnya ia abaikan hanya karena Joohyun apalagi dirimu..”
“lalu, kenapa kau mendekati Joohyun Jika kau tidak menyukainya”
“kau pikir apalagi selain ingin menghancurkan Joon…”
“mwo… Joon sangat mencintai Joohyun, dan kupikir jika aku melakukan sesuatu pada joohyun, apa yang akan Joon lakukan..”
“kau pikir kau akan berhasil, Joon bukanlah pria bodoh seperti mu, dia lebih cerdas dari yang kau pikir, dia tahu mana yang harus ia lakukan, jadi kurasa kau harus berhati hati” Wonhee pergi meninggalkan Go tae
Pada saat makan siang joohyun pun makan bersama soo ah, dan banyak siswa yang memperhatikannya
“Joohyun, apa kau akan pergi kepromnight dengan Joon”
“tidak, aku tidak akan pergi kesana”
“mwo.. apa yang kau…”
“aku tidak akan pergi keacara itu, tidak apa itu kurang jelas”
“apa yang sebenarnya terjadi, apa kalian bertengkar”
“tidak ada apa-apa, tidak ada masalah dengan kami, hanya saja aku menyadari keadaanku sekarang, bahwa aku dan Joon tidak seharusnya bersama”
“Joohyun setelah selama ini yang kalian kalian lalui”
“sebenarnya ada apa” mereka pun menoleh kesumber suara yang ternyata adalah inha, inha pun duduk
“ada apa, apa kau dan Joon..”
“Inha, sebenarnya aku, tidak bisa hidup seperti ini, aku tidak bertahan bersama disamping Joon, dia bukan orang pantas untukku, dan aku sudah sadar itu, harusnya aku sadar ini sejak awal, tapi karena aku takut, aku jadi tidak bisa apa-apa”
“tidak, Joohyun ini tidak..”
“terima kasih Inha.. karena semua ini aku jadi sadar siapa aku”
Joon berdiri dibalkon sekolahnya sesaat Yeol datang menghampirinya
“untuk apa kita harus bertemu disini, kita bisa bicarakan apapun seperti biasa, tidak perlu kau lakukan ini”
“ini tentang Joohyun..”
“sepertinya ada yang harus kujelaskan denganmu tentang bagaimana hal yang sebenarnya”
“Joon..”
“saat itu, dia ketahuan menguping dan menipuku, dan ini yang harus ia lakukan karena telah berbuat seperti itu, pada keluarga kerajaan, dia harus melayaniku dan menuruti segala perintahku selama ini sampai nilaiku membaik dan kelulusan, dan ini akan segera akan berakhir, dan kami menyadari hal ini maka itu kami memutuskan untuk mengakhirinya, sebelum semua terlambat”
“mwo… jadi…”
“tidak ada yang harus kuperjuangkan untuknya”
“lalu bagaimana dengan Joohyun dan keluarganya, lalu bagaimana dengan keluarga kerajaan yang lain, apa kau tahu jika kau melakukan ini, kau akan mudah disingkirkan oleh mereka, dan kau kehilangan tahktamu”
“itu  bisa kutangani, dan untuk Joohyun, apa kau tidak menginginkannya”
“Joon…”
“aku tidak ingin persahabatan kita hancur karena wanita, jika aku akan melepas Joohyun, kuharap kau bisa mendapatkannya, dan menjaga lebih baik dari pada aku”
“kenapa kau melakukan ini pada Joohyun, apa kau tidak memikirkan perasaan Joohyun, lalu bagaimana dengan perasaanmu”
“jadi kau pikir aku mencintainya”
“Joon.. kau..”
“bagaiamana perasaanmu sendiri, kau sendiri mencintainya dan kau menahan perasaanmu”
“apa kau akan melepas Joohyun..”
“apa pertanyaan itu harus ku jawab..”
“kau tidak bisa melakukan ini”
“kau bisa pergi, sebelum aku bertindak kasar sebagai seorang teman..”Yeol mengepal tangannya dan pergi, Joon pun menghela nafasnya  dalam
Joohyun pulang kerumahnya dan segera masuk kamarnya, ibunya yang melihatnya merasa aneh dengan sikap Joohyun
“setelah mandi, cepat bantu ibu membereskan barang”
“ne, eomma..”setelah masuk kamarnya Joohyun merebahkan badannya kekasurnya, dia pun melihat kalung yang diberikan Joon saat mereka bertunangan. Saat makan malam ia makan dengan lemas. Keluarganya sedikit heran dengan Joohyun
“tidak biasanya kau makan tidak lahap”
“noona akan menghadiri acara  malam kelulusan lusa nanti, jadi dia diet”
“aku tidak akan datang kemanapun”
“MWO/MWO…!!!”
“tidak perlu terkejut seperti itu”
“kya joohyun apa yang kau bicarakan..”
“Joohyun Noona apa dia gila… kau tidak mungkin tidak datang, lalu bagaimana dengan putra mahkota Kim joon”
“entahlah, yang penting aku tidak akan datang kemanapun dan siapapun..”
“apa yang terjadi, apa kau bertengkar dengan putra mahkota”
“tidak..”
“katakanlah..”
“appa…”
“terserah kau saja” sesaat ponsel Joohyun berbunyi,
“ne.. yeobeoseo..” ia pun mengangkat teleponnya dan keluar, saat keluar ada Inha didepan rumahnya. Inha pun menyerahkan sebuah bingkisan
“aku ingin kau datang memakai ini”
“bukankah, aku bilang, aku tidak akan datang”
“aku akan sangat marah, jika kau tidak datang”
“Inha”
“jangan pikirkan tentang Joon, kita lupakan saja dia, apapun masalahmu dengan Joon aku tidak ingin tahu dan aku tidak peduli, aku hanya ingin kau datang disana, ini adalah perayaan kita, jangan hanya karena Joon atau siapapun kau tidak hadir diacara kelulusanmu,”
“gumawo…”
“ehm.. aku pulang, aku ingin kau hadir dengan pakaian ini kau pasti sangat cantik” Inha pun pergi
Paginya Joohyun kembali bekerja membagi bagikan susu, namun saat ini seperti ada yang mengikutinya, dia mencoba mengabaikannya. Tanpa disadari orang yang mengikutinya itu memotret Joohyun
Skip time
Inha sedang duduk dicafe, sesaat Joon datang dan duduk didepannya
“apa kau menunggu lama”
“tidak, aku senang menunggumu”
“ada apa kau ingin menemuiku”
“kau selalu sama, kau selalu ingin to the point dengan masalahnya, kau tidak suka bertele-tele, itu hal yang membuat aku selalu teringat padamu”
“apa yang sebenarnya ingin kau katakana”
“Joon, aku tidak tahu kenapa kau dan Joohyun saat ini sangat jauh, dan aku tidak peduli dengan itu, aku hanya ingin kau jujur dengan perasaanmu kini, entah salah atau tidak, kurasa saat ini kau membohongi perasaanmu, kau tidak ingin ini terjadi bukan, kau dan Joohyun..”
“apa hanya ini alasanmu ingin bertemu denganku..”
“tidak, sebenarnya, jika kau memang ingin melepas Joohyun, ingatlah aku, aku akan selalu berada disisimu, tapi kumohon, kau harus jujur dengan perasaanmu”
“kau ingin aku jujur dengan perasaanku, baiklah jika itu kau inginkan, aku sangat mencintai joohyun” Inha tersentak dengan pengakuan Joon
“mwo..”
“benar, aku sangat mencintainya, bahkan saat ini ketika aku jauh darinya ini sangat menyiksa, dan aku hampir mati rasanya dengan ingin, aku tidak bisa membongongi perasaanku, jika aku mencintainya, yang dipikiranku dan hatiku hanya Joohyun”
“lalu kenapa kau melakukan ini padanya,kenapa kau menjauh darinya, jika kau mencintainya kenapa kau lakukan ini”
“.. aku tidak tahu, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan untuk melindunginya, karena banyak orang yang ingin menghancurkanku, tentu saja kesalamatan Joohyun juga terancam, aku tidak ingin hal itu terjadi pada Joohyun, hanya itu cara aku melindunginya”
“jadi ini alasanmu melakukan hal ini, apa alasan ini juga yang membuat kau juga menjauhiku saat itu..” joon terdiam
“Joon, kenapa kau pikir dengan melakukan ini kau bisa melindungi orang yang  kau cintai, apa kau tahu bagaiamana perasaanku saat itu, aku begitu hancur, tapi saat ini apa kau akan melepas Joohyun seperti yang kau lakukan dulu padaku”
“.. tidak…  aku tidak akan melepaskan Joohyun, meski aku harus kehilangan segalanya, meski mereka akan melakukan apapun padaku, asal aku masih bisa melindungi Joohyun, aku akan mengorbankan segalanya..” inha meitikan airmatanya
“baguslah, setidaknya saat ini kau tidak akan mengulangi hal bodoh seperti dulu yang kau lakukan, tapi kau harus melindungi dirimu sendiri juga”
“terima kasih, kau telah membuatku sadar, apa yang harus kulakukan”
“Joon, bolehkah aku menangis dipelukanmu” Joon pun memeluk Inha, tanpa disadari ada yang diam-diam memotret mereka

Malamnya Joohyun bersiap-siap untuk pergi keacara kelulusan, sesaat ayah Joohyun masuk
“appa..”
“ada apa sebenarnya kau dengan Joon, apa kalian ini bertengkar”
“appa, aku hanya merasa aku menyadari seperti apa aku, dan apakah aku pantas dengan Joon”
“apa selama ini joon menyinggung tentang statusmu, kurasa putra mahkota tidak akan mungkin melakukan itu padamu, kau tidak yakin dengan perasaanmu sendiri, kau dan Joon kalian sama sekali tidak bisa membohongi perasaan kalian, kalian saling mencintai dan hal itu tidak bisa dibohongi, apa kau yakin Joon benar-benar melakukan itu padamu”
‘geundae..”
“setelah yang kalian lalui, apa kau pikir semudah itu Joon melepaskanmu”
“appa” Joohyun memeluk ayahnya



To Be continue

esther_blogspot

So We One

esther_blogspot